Dalam sebuah proyek renovasi atau membangun rumah, sistem pendukung yang menunjang keberhasilannya adalah arsitek dan kontraktor, arsitek berperan seperti dokter sementara kontraktor seperti apoteker. Keduanya bekerja sebagai satu kesatuan yang saling
mendukung satu sama lain.
Arsitek merupakan dokter bangunan, yang melakukan pembenahan untuk meningkatkan kenyamanan, serta membantu menghadirkan perbaikan bagi sebuah bangunan, dengan pemikiran dan perencanaan matang akan tata ruang, tata penghawaan-pencahayaan, iklim, bahan-bahan yang sesuai dengan standar-standar tertentu, tata instalasi air bersih, listrik, dan lain-lain.
Peran arsitek memperhatikan segala faktor dalam bangunan dilihat keterkaitannya antara satu dengan yang lain. Sebuah bangunan dapat diibaratkan sebagai tubuh, dimana atap sebagai kepala, dinding sebagai badan dan pondasi sebagai kaki. Begitulah selanjutnya sebuah bangunan menjadi pasien, klien menyampaikan keluhan, kebutuhan, keinginan akan bangunannya, arsitek tidak hanya sekedar "memberi obat", namun meramu dan meracik solusi yang akan bentuknya akan bebeda-beda karena tiap bangunan dan tiap klien memiliki kebutuhan dan karakter yang berbeda.
Hasil akhirnya nanti tidak cukup dilihat dengan mata semata, namun perlu dirasakan sendiri melalui kenyamanan penghuni di dalamnya, bangunan yang dirancang dengan baik adalah bangunan yang sehat, yang erat pengaruhnya dengan kualitas hidup.
Pada akhirnya, keputusan akan kembali lagi ke klien, ingin menyelesaikan dengan cara sendiri, atau bisa berkonsultasi dengan ahlinya, arsitek dengan ilmunya dibekali kemampuan untuk melihat gambaran besar memberikan solusi secara menyeluruh.
Yang terpenting adalah bahwa rumah sebagai tempat bernaung merupakan kebutuhan dalam jangka panjang, perencanaan yang baik akan menjadikan bangunan yang dapat dinikmati penghuni untuk waktu yang lama.
Comments